Selasa, 05 Maret 2013

Zat adiktif

 c
ZAT ADIKTIF LAINNYA
ALKOHOL

Pengertian
Lihat Gambar
Alkohol atau minuman keras memiliki pengertian sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No. 68 / Menkes / Per / IV / 77 tentang minuman keras dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan No.00388 / B / II / 86 tentang penggolongan minuman keras. yaitu : Golongan A ; kadar etanol 1% - 5% (bir), Golongan B; kadar etanol 5% - 20% (minuman anggur / wine) dan Golongan C; kadar etanol 20% - 45% (Whiskey, Vodca, TKW, Manson House, Johny Walker, Kamput).

Alkohol merupakan suatu zat yang paling sering disalahgunakan  manusia. Alkohol diperoleh atas peragian / fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alcohol / etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.





Pada umumnya alkohol :
·         Akan menghilangkan perasaan yang menghambat atau merintangi.
·         Merasa lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah).
·         Merasa senang dan banyak tertawa.
·         Menimbulkan kebingungan.
·         Tidak mampu berjalan.
Selama berabad-abad alcohol dianggap sebagai pemicu munculnya berbagai permasalahan moral, social dan ekonomi. Dalam wacana agama, pada semua agama minuman keras sangat dilarang untuk dikonsumsi oleh para pemeluknya. Bagi pemeluk agama Islam, beberapa ayat Al Quran dan Hadits melarang manusia untuk mengkonsumsi minuman keras. Dalam perkembangannya minuman keras atau khamar  dalam bentuknya yang makin canggih dinamakan narkotika atau yang lebih luas dikatakan napza. Dalam salah satu ayat Al Quran surat Al Maidah ayat 91 Alloh berfirman : “Sesungguhnya setan bermaksud memicu permusuhan dan kebencian diantara kamu karena persoalan khamar dan berjudi, dan memalingkan kamu dari Alloh dan shalat, maka berhentilah kamu dari khamar dan judi”. Sedangkan dalam Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Rasululloh bersabda: “Setiap zat, bahan atau minuman yang apat memabukan dan melemahkan adalah khamar, dan setiap khamar haram”. (HR. Abdullah bin Umar).
Menurut Fatwa MUI tahun 2003, segala jenis bahan yang memabukkan, yaitu menyebabkan hilang kesadaran atau menutup akal, digolongkan sebagi khamr. Segala bahan yang tergolong khamr hukumnya haram dikonsumsi, sekaligus tergolong sebagai najis. Oleh karena itu penggunaan khamr sebagai campuran bahan pangan meski dalam jumlah sedikit tetap diharamkan.  Berdasarkan definisi tersebut di atas, minuman beralkohol jelas termasuk ke dalam kelompok khamr. Minuman beralkohol tidak hanya menyebabkan mabuk, akan tetapi pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kematian. Pada tingkat kandungan 0,05 - 0,15 persen etanol dalam darah peminum akan mengalami kehilangan koordinasi, pada tingkat 0,15 - 0,20 persen etanol menyebabkan keracunan, pada tingkat 0,30 - 0,40 persen peminum hilang kesadaran dan pada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu 0,50 persen dapat menyebabkan kematian.
Alkohol adalah zat yang paling sering disalahgunakan manusia, alkohol diperoleh atas peragian / fermentasi madu, gula, sari buah atau umbi-umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol sampai 15% tetapi dengan proses penyulingan (destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkan mencapai 100%. Kadar alkohol dalam darah maksimum dicapai 30-90 menit. Setelah diserap, alkohol/etanol disebarluaskan ke suluruh jaringan dan cairan tubuh. Dengan peningkatan kadar alkohol dalam darah orang akan menjadi euforia, namun dengan penurunannya orang tersebut menjadi depresi.
Efek Yang Ditimbulkan

Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat dirasakan segera dalam waktu beberapa menit saja, tetapi efeknya berbeda-beda, tergantung dari jumlah / kadar alkohol yang dikonsumsi. Dalam jumlah yang kecil, alkohol menimbulkan perasaan relax, dan pengguna akan lebih mudah mengekspresikan emosi, seperti rasa senang, rasa sedih dan kemarahan. Bila dikonsumsi berlebihan, akan muncul efek sebagai berikut: merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan) muncul akibat ke fungsi fisik - motorik, yaitu bicara cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik dan bisa sampai tidak sadarkan diri. kemampuan mental mengalami hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya ingat terganggu. Pengguna biasanya merasa dapat mengendalikan diri dan mengontrol tingkahlakunya. Pada kenyataannya mereka tidak mampu mengendalikan diri seperti yang mereka sangka mereka bisa. Oleh sebab itu banyak ditemukan kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya, sehingga efeknya jadi berlipat ganda. Bila ini terjadi, efek keracunan dari penggunaan kombinasi akan lebih buruk lagi dan kemungkinan mengalami over dosis akan lebih besar.
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.

Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi.

Extasi

s
Rumus kimia XTC adalah 3-4-Methylene-Dioxy-Methil-Amphetamine (MDMA). Senyawa ini ditemukan dan mulai dibuat di penghujung     akhir abad lalu. Pada     kurun waktu tahun 1950-an,industri militer            Amerika Serikat mengalami kegagalan didalam percobaan penggunaan MDMA sebagai serum kebenaran. Setelah periode itu, MDMA dipakai oleh para dokter ahli jiwa. XTC mulai bereaksi setelah 20 sampai 60 menit diminum. Efeknya berlangsung maksimum 1 jam. Seluruh tubuh akan terasa melayang. Kadang-kadang lengan, kaki dan rahang terasa kaku, serta mulut rasanya kering. Pupil mata membesar dan jantung berdegup lebih kencang. Mungkin pula akan timbul rasa mual. Bisa juga pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar). Jenis reaksi fisik tersebut biasanya tidak terlalu lama. Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal dan segala perasaan malu menjadi hilang. Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik". Dalam keadaan seperti ini, kita merasa membutuhkan teman mengobrol, teman bercermin, dan juga untuk menceritakan hal-hal rahasia. Semua perasaan itu akan berangsur-angsur menghilang dalam waktu 4 sampai 6 jam. Setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan.




SHABU-SHABU
Shabu-shabu berbentuk kristal, biasanya berwarna putih, dan dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan aluminium foil yang terhirup. Sabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut dan curiga  yang berlebihan), menjadi sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka yang sering tidak berpikir positif, dan halusinasi visual. Jika sedang banyak mempunyai persoalan / masalah dalam kehidupan, sebaiknya narkotika jenis ini tidak dikonsumsi. Hal ini mungkin dapat dirumuskan sebagai berikut: MASALAH + SABU = SANGAT BERBAHAYA. Selain itu, pengguna Sabu sering mempunyai kecenderungan untuk memakai dalam jumlah banyak dalam satu sesi dan sukar berhenti kecuali jika Sabu yang dimilikinya habis. Hal itu juga merupakan suatu tindakan bodoh dan sia-sia mengingat efek yang diinginkan tidak lagi bertambah (The Law Of Diminishing Return). Beberapa pemakai mengatakan Sabu tidak mempengaruhi nafsu makan. Namun sebagian besar mengatakan nafsu makan berkurang jika sedang mengkonsumsi Sabu. Bahkan banyak yang mengatakan berat badannya berkurang drastis selama memakai Sabu.

Psitropika

s
  1. Kelompok GANJA
Kelompok GANJA yaitu Damar Ganja (Hashis). Kelompok ganja ini mengandung zat T.H.C (Tetra Hydro Cannabinol), yaitu zat psikoaktif yang mempengaruhi susunan syaraf pusat berefek halusinasi. Ganja disebut juga mariyuana. Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Tanaman ganja adalah semua bagian dari semua genus cannabis, termasuk biji dan buahnya. Damar ganja adalah damar yang diambil dari tanaman ganja termasuk hasil pengolahannya yang menggunakan damar sebagai bahan dasarnya.

Sejarah Ganja
Manusia telah mengenal ganja sejak berabad-abad, baik sebagai barang yang bernilai ekonomis karena menghasilkan serat maupun karena uapnya yang menimbulkan kesenangan. Sekitar tahun 2000 sm, orang Skitia di Asia Kecil telah memiliki pabrik serat dan telah memiliki kebiasaan membakar daun ganja dalam ruang tertutup dengan batu yang membara. Dijaman kaisar Herodotus, penduduk disekitar sungai Araxes berkerumun disekitar daun ganja yang sedang dibakar. Para pakar obat-obatan dari Cina memanfaatkan ganja untuk keperluan pengobatan, misalnya untuk mengobati kelemahan, rematik, nyeri dan malaria. Adapun serat ganja berguna untuk membuat pakaian, karung, tali layar dan kain layar.
Seiring bergeraknya sejarah, pesona ganja makin tersebar. Seorang psikofarmakologi  Jacques Jaseph Moreu mengungkapkan bahwa ganja dapat menimbulkan jantung berdebar, eforia, halusinasi, kekacauan fikir dan menimbulkan ide-ide cepat yang melintas dalam fikiran, ketakutan dan kecurigaan yang berlebihan (paranoid). Hingga kini telah banyak manusia yang ketagihan ganja. Menurut pemakainya, ganja dapat mendatangkan sensasi dan kenikmatan.

Efek Ganja
·       Memunculkan rasa gembira tanpa sebab (euforia)
·       Ketakutan dan kecurigaan yang berlebihan (paranoid)
·       Halusinasi
·       Jantung berdebar
·       Mulut kering
·       Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
·       Mulut dan tenggorokan kering.
·       Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
·       Sulit mengingat sesuatu kejadian.
·       Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
·       Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
·       Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
·       Gangguan kebiasaan tidur.
·       Sensitif dan gelisah.
·       Berkeringat.
·       Berfantasi.
·       Selera makan bertambah.

Karakteristik Tanaman Ganja

Tanaman ganja disebut juga Canabis mudah tumbuh di Indonesia, baik sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Ganja termasuk tanaman perdu yang tingginya antara1,5-2,5 meter, atau kadang juga dapat mencapai 5 meter terutama di Aceh. Umur tanaman ganja bisa mencapai 1-2 tahun. Pada usia 6 bulan tanaman ganja mulai berbunga. Daun tanaman ganja yang bertangkai mempunyai struktur khas, helai daunnya selalu berjumlah ganjil antara 5, 7, 9 atau 11. Panjang daunnya bisa mencapai 15 cm, berbentuk memanjang, pinggirnya bergerigi, dan daunnya lancip. Biasanya ganja betina lebih banyak daunnya daripada tanaman ganja jantan.
Kelenjar ganja dapat mengeluarkan damar yang mengandung kanabinoid . Damar ganja adalah damar yang diambil dari tanaman ganja termasuk hasil pengolahannya yang menggunakan damar sebagai bahan dasarnya. Tanaman ganja yang lebih muda makin banyak mengandung damar. Sedangkan getah ganja dapat dibuat hasish atau hasish oil. Untuk memperoleh hasish, tumbuhan ganja yang sudah kering kemudian disuling. Dari penyulingan ini akan diperoleh  getah ganja yang berupa adonan kental, atau encer, berwarna hijau, coklat, coklat tua atau hitam. Hasish jauh lebih kuat khasiatnya dari tembakau karena mengandung THC (Tetra Hydro Canabinol) yang lebih terkonsentrasi. THC adalah suatu zat yang oleh banyak ahli didiagnosis dapat menimbulkan khayalan dan halusinasi. Hasish yang lebih pekat disebut Hasish oil dan kadar THC nya sangat tinggi.


Bagian tanaman ganja yang dipergunakan adalah daun dan ujung tangkai yang berbunga. Mula-mula daun dan ujung tangkai dipetik, dipotong-potong lalu dikeringkan. Proses pengeringannya sama seperti pengeringan tanaman tembakau rakyat. Daun ganja yang telah dikeringkan biasanya mirip dengan tembakau. Daun ganja dinikmati dengan cara dilinting dan dihisap seperti menghisap rokok. Ganja ini disebut pula sebagai rokok ganja atau tembakau ganja. Selain daunnya, biji ganja bisa menghasilkan minyak ganja, cara pemakaiannya dengan dioleskan dan meneteskannya pada rokok. Efeknya seperti menghisap rokok ganja.






  Tanaman Ganja                                                           Hasish

Ganja

g
  1. Kelompok GANJA
Kelompok GANJA yaitu Damar Ganja (Hashis). Kelompok ganja ini mengandung zat T.H.C (Tetra Hydro Cannabinol), yaitu zat psikoaktif yang mempengaruhi susunan syaraf pusat berefek halusinasi. Ganja disebut juga mariyuana. Berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ini terkandung 3 zat utama yaitu tetrahidrokanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok.
Tanaman ganja adalah semua bagian dari semua genus cannabis, termasuk biji dan buahnya. Damar ganja adalah damar yang diambil dari tanaman ganja termasuk hasil pengolahannya yang menggunakan damar sebagai bahan dasarnya.

Sejarah Ganja
Manusia telah mengenal ganja sejak berabad-abad, baik sebagai barang yang bernilai ekonomis karena menghasilkan serat maupun karena uapnya yang menimbulkan kesenangan. Sekitar tahun 2000 sm, orang Skitia di Asia Kecil telah memiliki pabrik serat dan telah memiliki kebiasaan membakar daun ganja dalam ruang tertutup dengan batu yang membara. Dijaman kaisar Herodotus, penduduk disekitar sungai Araxes berkerumun disekitar daun ganja yang sedang dibakar. Para pakar obat-obatan dari Cina memanfaatkan ganja untuk keperluan pengobatan, misalnya untuk mengobati kelemahan, rematik, nyeri dan malaria. Adapun serat ganja berguna untuk membuat pakaian, karung, tali layar dan kain layar.
Seiring bergeraknya sejarah, pesona ganja makin tersebar. Seorang psikofarmakologi  Jacques Jaseph Moreu mengungkapkan bahwa ganja dapat menimbulkan jantung berdebar, eforia, halusinasi, kekacauan fikir dan menimbulkan ide-ide cepat yang melintas dalam fikiran, ketakutan dan kecurigaan yang berlebihan (paranoid). Hingga kini telah banyak manusia yang ketagihan ganja. Menurut pemakainya, ganja dapat mendatangkan sensasi dan kenikmatan.

Efek Ganja
·       Memunculkan rasa gembira tanpa sebab (euforia)
·       Ketakutan dan kecurigaan yang berlebihan (paranoid)
·       Halusinasi
·       Jantung berdebar
·       Mulut kering
·       Denyut jantung atau nadi lebih cepat.
·       Mulut dan tenggorokan kering.
·       Merasa lebih santai, banyak bicara dan bergembira.
·       Sulit mengingat sesuatu kejadian.
·       Kesulitan kinerja yang membutuhkan konsentrasi, reaksi yang cepat dan koordinasi.
·       Kadang-kadang menjadi agresif bahkan kekerasan.
·       Bilamana pemakaian dihentikan dapat diikuti dengan sakit kepala, mual yang berkepanjangan, rasa letih/capek.
·       Gangguan kebiasaan tidur.
·       Sensitif dan gelisah.
·       Berkeringat.
·       Berfantasi.
·       Selera makan bertambah.

Karakteristik Tanaman Ganja

Tanaman ganja disebut juga Canabis mudah tumbuh di Indonesia, baik sengaja ditanam maupun tumbuh secara liar. Ganja termasuk tanaman perdu yang tingginya antara1,5-2,5 meter, atau kadang juga dapat mencapai 5 meter terutama di Aceh. Umur tanaman ganja bisa mencapai 1-2 tahun. Pada usia 6 bulan tanaman ganja mulai berbunga. Daun tanaman ganja yang bertangkai mempunyai struktur khas, helai daunnya selalu berjumlah ganjil antara 5, 7, 9 atau 11. Panjang daunnya bisa mencapai 15 cm, berbentuk memanjang, pinggirnya bergerigi, dan daunnya lancip. Biasanya ganja betina lebih banyak daunnya daripada tanaman ganja jantan.
Kelenjar ganja dapat mengeluarkan damar yang mengandung kanabinoid . Damar ganja adalah damar yang diambil dari tanaman ganja termasuk hasil pengolahannya yang menggunakan damar sebagai bahan dasarnya. Tanaman ganja yang lebih muda makin banyak mengandung damar. Sedangkan getah ganja dapat dibuat hasish atau hasish oil. Untuk memperoleh hasish, tumbuhan ganja yang sudah kering kemudian disuling. Dari penyulingan ini akan diperoleh  getah ganja yang berupa adonan kental, atau encer, berwarna hijau, coklat, coklat tua atau hitam. Hasish jauh lebih kuat khasiatnya dari tembakau karena mengandung THC (Tetra Hydro Canabinol) yang lebih terkonsentrasi. THC adalah suatu zat yang oleh banyak ahli didiagnosis dapat menimbulkan khayalan dan halusinasi. Hasish yang lebih pekat disebut Hasish oil dan kadar THC nya sangat tinggi.


Bagian tanaman ganja yang dipergunakan adalah daun dan ujung tangkai yang berbunga. Mula-mula daun dan ujung tangkai dipetik, dipotong-potong lalu dikeringkan. Proses pengeringannya sama seperti pengeringan tanaman tembakau rakyat. Daun ganja yang telah dikeringkan biasanya mirip dengan tembakau. Daun ganja dinikmati dengan cara dilinting dan dihisap seperti menghisap rokok. Ganja ini disebut pula sebagai rokok ganja atau tembakau ganja. Selain daunnya, biji ganja bisa menghasilkan minyak ganja, cara pemakaiannya dengan dioleskan dan meneteskannya pada rokok. Efeknya seperti menghisap rokok ganja.






  Tanaman Ganja                                                           Hasish

ff